Yunani mulai digunjing seluruh dunia. Tiap bangsa, seisi bumi, mulai berkaca seberapa lama krisis negeri kuno yang sakit itu mulai tiba di negerinya, atau,
dengan cara bagaimana negerinya bisa menjadi bak Yunani. Berikut hal-hal yang dapat menjadikan Indonesia seperti Yunani, sekaligus seberapa mungkin krisis
tersebut tiba di tanah air.
Menjadi “Yunani”
Krisis Yunani didahului oleh depresi yang memberat sejak akhir krisis kredit perumahan kelas menengah ke bawah (subprime mortgage) di Amerika Serikat pada tahun 2008. Data-data menunjukkan, konsumsi global dan pertumbuhan yang menurun akibat pola permintaan Amerika Serikat yang melemah, mulai
masuk ke perekonoian Yunani melalui sektor pariwisata dan investasi asing, dua kegiatan penunjang utama pertumbuhan ekonomi Yunani.
Melemahnya investasi asing yang masuk, diiringi penurunan penawaran di sektor pariwisata tersebut, membuat Produk Domestik Bruto Yunani melambat,
dan berujung pada meningkatnya angka pengangguran. Peringkat daya beli terus menurun akibat penyerapan tenaga kerja yang turun tersebut, berakibat pada
ketiadaan insentif bagi sektor riil dan produksi untuk berekspansi, dan akhirnya menurunkan kapsitas produksi nasional. Pengangguran di Yunani sejak kuartal
II tahun 2009 meningkat tajam hingga mencapai 26,6% pada tahun 2014 lalu, mengakibatkan pemerintah harus turun tangan menaikkan stimulus
perekonomian dengan cara membuka operasi anggaran seluas-luasnya. Angka pengangguran tersebut, adalah angka yang belum pernah lagi terjadi di AS sejak
Great Depression tahun 1930-an.
Dalam ilmu ekonomi dikenal angka Rasio Dependensi saat kita membincang tentang pembangunan. Angka dependensi adalah rasio nisbi antara banyaknya
populasi yang berada di luar rentang usia produktif, yaitu yang dikenal sebagai klasifikasi 'Angkatan Kerja'. Dengan demikian, rasio dependensi menunjukkan
perbandingan antara jumlah mereka yang tidak produktif (sangat muda dan sangat tua), dengan total populasi penduduk yang masih produktif bekerja.
Semakin tinggi angkanya, beban usia produktifnya akan semakin berat.
Penelusuran yang dilakukan oleh BRF SBM ITB menunjukkan bahwa angka rasio dependensi Yunani pada tahun 2010-2014 meningkat sebesar 7% dalam kurun
waktu 7 tahun, dari 49% pada 2007, menjadi 52,25% selama 2014. Besarnya penduduk usia pensiun di negeri itu, membuat ketergantungan warga Yunani
pada dana pensiun yang dibayarkan oleh pemerintahnya, menjadi besar.
Anggoro Budi Nugroho, MBA*
Ekonom
*) Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, Bandung